Fisika kelas XII semester 1 seringkali menjadi gerbang menuju pemahaman konsep-konsep fisika yang lebih kompleks dan aplikatif. Materi-materi seperti listrik dinamis, medan magnet, induksi elektromagnetik, hingga gelombang seringkali menjadi fokus utama. Menguasai materi ini tidak hanya penting untuk menghadapi ujian akhir semester, tetapi juga sebagai bekal penting untuk studi lebih lanjut.
Artikel ini akan mengupas tuntas beberapa contoh soal fisika kelas XII semester 1 yang umum ditemui, lengkap dengan pembahasan mendalam. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang kokoh dan strategi penyelesaian soal yang efektif bagi para siswa. Mari kita selami bersama!
Bagian 1: Listrik Dinamis – Arus, Tegangan, dan Hambatan
Listrik dinamis merupakan salah satu topik fundamental dalam fisika kelas XII semester 1. Memahami hubungan antara arus listrik (I), tegangan (V), dan hambatan (R) adalah kunci utama. Hukum Ohm menjadi landasan utama dalam bagian ini.

Contoh Soal 1:
Sebuah lampu memiliki hambatan 50 Ohm dihubungkan dengan sumber tegangan 12 Volt. Berapakah kuat arus listrik yang mengalir melalui lampu tersebut?
Pembahasan Soal 1:
Untuk menyelesaikan soal ini, kita akan menggunakan Hukum Ohm yang menyatakan hubungan antara tegangan, arus, dan hambatan dalam sebuah rangkaian listrik.
-
Diketahui:
- Hambatan (R) = 50 Ohm
- Tegangan (V) = 12 Volt
-
Ditanya:
- Kuat Arus Listrik (I) = ?
-
Rumus yang digunakan:
Hukum Ohm: V = I * R -
Penyelesaian:
Kita perlu mencari nilai I, sehingga rumusnya dapat diubah menjadi:
I = V / RMasukkan nilai yang diketahui ke dalam rumus:
I = 12 Volt / 50 Ohm
I = 0.24 Ampere -
Kesimpulan:
Kuat arus listrik yang mengalir melalui lampu tersebut adalah 0.24 Ampere.
Contoh Soal 2 (Rangkaian Seri dan Paralel):
Perhatikan rangkaian listrik berikut: Tiga buah resistor dengan nilai R1 = 2 Ohm, R2 = 3 Ohm, dan R3 = 5 Ohm dihubungkan secara seri dengan sumber tegangan 24 Volt. Hitunglah:
a. Hambatan total rangkaian.
b. Kuat arus yang mengalir dalam rangkaian.
c. Tegangan pada masing-masing resistor.
Pembahasan Soal 2:
Soal ini melibatkan konsep rangkaian seri. Pada rangkaian seri, hambatan total adalah jumlah dari setiap hambatan, arus yang mengalir sama di setiap komponen, dan tegangan total adalah jumlah tegangan pada setiap komponen.
-
a. Hambatan Total Rangkaian (R_total):
Pada rangkaian seri, hambatan total dihitung dengan menjumlahkan semua hambatan.
R_total = R1 + R2 + R3
R_total = 2 Ohm + 3 Ohm + 5 Ohm
R_total = 10 Ohm -
b. Kuat Arus yang Mengalir dalam Rangkaian (I):
Kuat arus total dalam rangkaian seri sama dengan kuat arus yang mengalir melalui setiap komponen. Kita gunakan Hukum Ohm dengan hambatan total.
I = V_total / R_total
I = 24 Volt / 10 Ohm
I = 2.4 Ampere -
c. Tegangan pada Masing-masing Resistor (V1, V2, V3):
Tegangan pada setiap resistor dapat dihitung menggunakan Hukum Ohm untuk masing-masing resistor, dengan arus yang sama (I = 2.4 Ampere).- V1 = I R1 = 2.4 Ampere 2 Ohm = 4.8 Volt
- V2 = I R2 = 2.4 Ampere 3 Ohm = 7.2 Volt
- V3 = I R3 = 2.4 Ampere 5 Ohm = 12.0 Volt
Untuk memeriksa, jumlahkan tegangan pada setiap resistor:
V1 + V2 + V3 = 4.8 V + 7.2 V + 12.0 V = 24.0 Volt.
Ini sesuai dengan tegangan total sumber, yang menandakan perhitungan sudah benar. -
Kesimpulan:
a. Hambatan total rangkaian adalah 10 Ohm.
b. Kuat arus yang mengalir dalam rangkaian adalah 2.4 Ampere.
c. Tegangan pada R1 adalah 4.8 Volt, pada R2 adalah 7.2 Volt, dan pada R3 adalah 12.0 Volt.
Bagian 2: Medan Magnet dan Gaya Lorentz
Medan magnet adalah daerah di sekitar magnet atau arus listrik yang memiliki sifat magnetik. Gaya Lorentz adalah gaya yang dialami oleh kawat berarus listrik ketika berada dalam medan magnet.
Contoh Soal 3:
Sebuah kawat lurus panjang dialiri arus listrik sebesar 5 Ampere. Tentukan besar induksi magnetik pada jarak 2 cm dari kawat tersebut. (Diketahui μ₀ = 4π x 10⁻⁷ T m/A)
Pembahasan Soal 3:
Soal ini mengharuskan kita menghitung besar induksi magnetik yang dihasilkan oleh kawat lurus panjang. Kita akan menggunakan rumus induksi magnetik untuk kawat lurus panjang.
-
Diketahui:
- Kuat Arus (I) = 5 Ampere
- Jarak dari kawat (r) = 2 cm = 0.02 meter
- Permeabilitas vakum (μ₀) = 4π x 10⁻⁷ T m/A
-
Ditanya:
- Besar Induksi Magnetik (B) = ?
-
Rumus yang digunakan:
Besar induksi magnetik pada jarak r dari kawat lurus panjang:
B = (μ₀ I) / (2π r) -
Penyelesaian:
Masukkan nilai yang diketahui ke dalam rumus:
B = (4π x 10⁻⁷ T m/A 5 A) / (2π 0.02 m)Sederhanakan persamaan:
B = (2 x 10⁻⁷ T m/A * 5 A) / (0.02 m)
B = (10 x 10⁻⁷ T m) / (0.02 m)
B = 500 x 10⁻⁷ Tesla
B = 5 x 10⁻⁵ Tesla -
Kesimpulan:
Besar induksi magnetik pada jarak 2 cm dari kawat tersebut adalah 5 x 10⁻⁵ Tesla.
Contoh Soal 4:
Sebuah kawat lurus dengan panjang 1 meter dialiri arus listrik 2 Ampere. Kawat ini berada dalam medan magnet seragam sebesar 0.5 Tesla yang arahnya tegak lurus terhadap kawat. Hitunglah besar gaya Lorentz yang dialami kawat tersebut.
Pembahasan Soal 4:
Soal ini berkaitan dengan gaya Lorentz yang bekerja pada kawat berarus dalam medan magnet. Rumus gaya Lorentz akan menjadi kunci penyelesaiannya.
-
Diketahui:
- Panjang kawat (L) = 1 meter
- Kuat Arus (I) = 2 Ampere
- Besar Medan Magnet (B) = 0.5 Tesla
- Sudut antara arah arus dan medan magnet (θ) = 90° (karena tegak lurus)
-
Ditanya:
- Besar Gaya Lorentz (F) = ?
-
Rumus yang digunakan:
Besar gaya Lorentz pada kawat berarus dalam medan magnet:
F = B I L * sin(θ) -
Penyelesaian:
Karena arah arus dan medan magnet tegak lurus, maka sin(90°) = 1.
F = 0.5 Tesla 2 Ampere 1 meter sin(90°)
F = 0.5 2 1 1 Newton
F = 1 Newton -
Kesimpulan:
Besar gaya Lorentz yang dialami kawat tersebut adalah 1 Newton.
Bagian 3: Induksi Elektromagnetik – Hukum Faraday
Induksi elektromagnetik adalah fenomena di mana medan magnet yang berubah-ubah menghasilkan gaya gerak listrik (GGL) dan arus listrik pada sebuah konduktor. Hukum Faraday merumuskan hubungan antara perubahan fluks magnetik dengan GGL induksi.
Contoh Soal 5:
Sebuah kumparan memiliki 100 lilitan. Luas penampang kumparan adalah 0.02 m². Kumparan ini berada dalam medan magnetik yang berubah dari 0.1 Tesla menjadi 0.6 Tesla dalam waktu 0.5 detik. Hitunglah besar GGL induksi yang dihasilkan kumparan tersebut.
Pembahasan Soal 5:
Soal ini meminta kita menghitung GGL induksi berdasarkan Hukum Faraday. Kita perlu menghitung perubahan fluks magnetik terlebih dahulu.
-
Diketahui:
- Jumlah lilitan (N) = 100
- Luas penampang (A) = 0.02 m²
- Medan magnet awal (B₁) = 0.1 Tesla
- Medan magnet akhir (B₂) = 0.6 Tesla
- Perubahan waktu (Δt) = 0.5 detik
- Sudut antara medan magnet dan luas penampang diasumsikan 0° (tegak lurus), sehingga cos(0°) = 1.
-
Ditanya:
- Besar GGL Induksi (ε) = ?
-
Rumus yang digunakan:
Hukum Faraday: ε = -N (ΔΦ / Δt)
Fluks Magnetik (Φ) = B A * cos(θ) -
Penyelesaian:
Pertama, hitung perubahan fluks magnetik (ΔΦ):
ΔΦ = Φ₂ – Φ₁
ΔΦ = (B₂ A cos(θ)) – (B₁ A cos(θ))
ΔΦ = A (B₂ – B₁) cos(θ)
ΔΦ = 0.02 m² (0.6 T – 0.1 T) 1
ΔΦ = 0.02 m² * 0.5 T
ΔΦ = 0.01 Weber (Wb)Selanjutnya, hitung GGL induksi:
ε = -N (ΔΦ / Δt)
ε = -100 (0.01 Wb / 0.5 s)
ε = -100 * 0.02 V
ε = -2 VoltTanda negatif pada hasil GGL induksi menunjukkan arah arus induksi sesuai dengan Hukum Lenz, yang menentang perubahan fluks magnetik. Namun, yang ditanyakan adalah besarnya GGL induksi, sehingga nilai absolutnya adalah 2 Volt.
-
Kesimpulan:
Besar GGL induksi yang dihasilkan kumparan tersebut adalah 2 Volt.
Bagian 4: Gelombang – Sifat dan Persamaan Gelombang
Gelombang adalah gangguan yang merambat dan membawa energi. Dalam fisika kelas XII, kita mempelajari sifat-sifat gelombang, seperti panjang gelombang, frekuensi, amplitudo, dan cepat rambat, serta persamaan gelombangnya.
Contoh Soal 6:
Sebuah gelombang transversal merambat sepanjang tali dengan frekuensi 20 Hz dan panjang gelombangnya 0.5 meter. Tentukan cepat rambat gelombang tersebut.
Pembahasan Soal 6:
Soal ini sangat sederhana dan langsung menguji pemahaman tentang hubungan antara cepat rambat gelombang, frekuensi, dan panjang gelombang.
-
Diketahui:
- Frekuensi (f) = 20 Hz
- Panjang Gelombang (λ) = 0.5 meter
-
Ditanya:
- Cepat Rambat Gelombang (v) = ?
-
Rumus yang digunakan:
Hubungan cepat rambat gelombang: v = f * λ -
Penyelesaian:
Masukkan nilai yang diketahui ke dalam rumus:
v = 20 Hz * 0.5 meter
v = 10 m/s -
Kesimpulan:
Cepat rambat gelombang tersebut adalah 10 m/s.
Contoh Soal 7:
Persamaan gelombang berjalan dinyatakan oleh y = 0.1 sin(2πt – 0.5πx), di mana y dan x dalam meter, serta t dalam detik. Tentukan:
a. Amplitudo gelombang.
b. Frekuensi sudut gelombang.
c. Bilangan gelombang.
d. Cepat rambat gelombang.
Pembahasan Soal 7:
Soal ini meminta analisis dari persamaan gelombang berjalan. Kita perlu membandingkan bentuk umum persamaan gelombang dengan persamaan yang diberikan.
-
Bentuk umum persamaan gelombang berjalan:
y = A sin(ωt ± kx) -
Persamaan gelombang yang diberikan:
y = 0.1 sin(2πt – 0.5πx) -
a. Amplitudo Gelombang (A):
Amplitudo adalah nilai koefisien di depan fungsi sinus.
Dari persamaan yang diberikan, A = 0.1 meter. -
b. Frekuensi Sudut Gelombang (ω):
Frekuensi sudut adalah koefisien dari variabel waktu (t) di dalam fungsi sinus.
Dari persamaan yang diberikan, ω = 2π rad/s. -
c. Bilangan Gelombang (k):
Bilangan gelombang adalah koefisien dari variabel posisi (x) di dalam fungsi sinus.
Dari persamaan yang diberikan, k = 0.5π rad/m. -
d. Cepat Rambat Gelombang (v):
Cepat rambat gelombang dapat dihitung menggunakan hubungan antara frekuensi sudut dan bilangan gelombang.
v = ω / k
v = (2π rad/s) / (0.5π rad/m)
v = 4 m/s -
Kesimpulan:
a. Amplitudo gelombang adalah 0.1 meter.
b. Frekuensi sudut gelombang adalah 2π rad/s.
c. Bilangan gelombang adalah 0.5π rad/m.
d. Cepat rambat gelombang adalah 4 m/s.
Penutup
Mempelajari dan memahami contoh soal seperti yang dibahas di atas adalah cara yang sangat efektif untuk menguasai materi fisika kelas XII semester 1. Kunci utama adalah memahami konsep dasar di balik setiap topik, menguasai rumus-rumus yang relevan, dan berlatih secara konsisten. Jangan ragu untuk mencoba variasi soal yang berbeda dan mencari sumber belajar tambahan. Dengan ketekunan, fisika akan menjadi subjek yang menarik dan dapat dikuasai. Selamat belajar!



